10-13 Desember Classmeeting
13 Desember Classmeeting (Pensi)
16 Desember Pembagian Rapot / LHB
REKRUTMEN GURU 6 Desember – 27 Desember 2017


=>> Update terakhir 12 Desember 2017 <<=

Tips Sukses Ujian Nasional (UN)


Tips Sukses Ujian Nasional (UN)
Buat kamu – kamu yang lagi pada semangat belajar buat persiapan Ujian Nasional, ada beberapa tips yang dapat kamu praktekkan agar kamu bisa menghadapi Ujian Nasional dengan sukses dan mendapatkan hasil yang baik ( sesuai harapan… )

1. Hadapilah UN dengan tenang dan

PENDIDIKAN KARAKTER

Artikel Pendidikan Karakter - Pentingnya pendidikan berkarakter untuk pembangunan bangsa agar lebih maju dan segera bangkit dari keterpurukan. Program pendidikan karakter dapat dinilai sebagai suatu upaya yang sangat strategis dan tujuan kedepannya untuk membuka pintu bagi bangsa ini agar bisa lebih maju dan tidak ketinggalan dari bangsa lain. Bagaimana jadinya jika bangsa ini tidak mengedepankan pendidikan dan pembangunan karakter bangsa, juga tidak ada daya juang yang kuat yang di dorong dari

PERENCANAAN PENDIDIKAN YANG BAIK



Oleh : Dr. H. Sulipan, M.Pd. - HP. 085-222-02-9933

Perencanaan pendidikan merupakan suatu keniscayaan apabila kita ingin membangun pendidikan dengan baik. Perencanaan pendidikan yang baik harus dalam konteks perencanaan wilayah pada suatu daerah. Perencanaan pendidikan meliputi :
1. Tingkat kebutuhan pendidikan di suatu daerah berdasarkan angka jumlah penduduk usia sekolah pada beberapa tahun ke depan.
2. Tingkat distribusi kependudukan, yaitu sebaran penduduk pada suatu wilayah.
3. Jalur transportasi umum yang ada di suatu wilayah.
4. Jensi kebutuhan daerah pada masa mendatang.
Dengan memperhatikan keempat hal tersebut diharapkan pelaksanaan pendidikan di suatu wilayah akan tertata dengan baik

Konsep Dasar Manajemen Mutu Terpadu


Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.

Pengertian Mutu
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :
- Unggul dan bermutu tinggi
- Mahal harganya
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi

Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.

Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan (custumer).

Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.

Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan

Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)

Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.

Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU

Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:
1.    Setiap orang memiliki pelanggan
2.    Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem
3.    Semua sistem menunjukkan variasi
4.    Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi
5.    Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan
6.    Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup
7.    Manajemen berdasarkan fakta dan data
8.    Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put

Tiga Keutamaan Bersyukur


”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Alnahl [16]: 18).


Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur, Nabi Muhammad yang jelas-jelas dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat Subuh.


Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya. Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.


Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. 


Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.


Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yangpaling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.”


Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh anggota ini diciptakan Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan. Allah berfirman, ”Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).” (QS Aldhuha [93]: 11)

KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH


Sadar akan hakikatnya, setiap manusia Indonesia di muka bumi ini selalu berbuat untuk hal yang lebih baik. Untuk mengubah prilaku menuju ke hal yang lebih baik itu tidaklah mudah yang kita bayangkan. Perubahan itu melalui perjalanan yang panjang, berjenjang, dan berkesinambungan. Satu-satunya jalur yang dapat ditempuh yakni dengan pendidikan.
Siswa adalah orang yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan. Dalam perkembangannya harus melalui proses belajar. Termasuk di dalamnya belajar mengenal diri, belajar mengenal orang lain, dan belajar mengenal lingkungan sekitarnya. Ini dilakukan agar siswa dapat mengetahui dan menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu mengendalikan diri.
Sifat pengendalian diri harus ditumbuhkembangkan pada diri siswa. Pengendalian diri di sini dimaksudkan adalah suatu kondisi di mana seseorang dalam perbuatannya selalu dapat menguasai diri sehingga tetap mengontrol dirinya dari berbagai keinginan yang terlalu meluap-luap dan berlebih-lebihan. Berarti dalam sifat pengendalian diri tersebut terkandung keteraturan hidup dan kepatuhan akan segala peraturan. Dengan kata lain, perbuatan siswa selalu berada dalam koridor disiplin dan tata tertib sekolah. Bila demikian, akan tumbuh rasa kedisiplinan siswa untuk selalu mengikuti tiap-tiap peraturan yang berlaku di sekolah. Mematuhi semua peraturan yang berlaku di sekolah merupakan suatu kewajiban bagi setiap siswa.

HAK PEMIMPIN

Setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin. Hanya saja hak itu tidak diraih melalui pemilihan atau penunjukan. Sekalipun memiliki posisi, gelar, atau jabatan, seseorang tidak secara otomatis memenuhi syarat untuk memimpin sesamanya.
John C. Maxwell menuliskan secara khusus beberapa kisah menginspirasi untuk Anda melalui buku yang berjudul "Hak untuk Memimpin" ini. Beragam kisah disuguhkan dengan singkat, padat, dan berisi. Di dalam buku ini tertulis tujuh topik utama, yaitu:
  1. Tindakan,
  2. Visi,
  3. Pengorbanan,
  4. Risiko,
  5. Tekad,
  6. Pelayanan, dan
  7. Integritas.
Dengan membaca artikel-artikel yang menginspirasi dan memotivasi dalam buku ini, Anda bisa mendapat kesempatan memperjuangkan secara maksimal hak Anda untuk menjadi pemimpin. Buku ini ditulis dengan apik dan sistematis, jadi Anda tak akan bosan dan enggan untuk membacanya.
Selain kisah menginspirasi yang hidup, buku ini juga memuat kutipan-kutipan yang memotivasi Anda untuk terus berjuang menjadikan diri pemimpin yang baik, benar, dan bertanggung jawab, yang tidak hanya pandai berjanji namun lebih dari itu memiliki integritas yang tinggi. Semua manusia bisa memberikan janji-janji yang sama, namun hanya pemimpin sejati saja yang akan melakukan tindakan-tindakan berbeda. Banyaknya referensi yang ada di bagian belakang buku ini juga bisa menjadi sumber inspirasi yang makin membuat wawasan Anda semakin berkembang. Selamat berjuang!

MEMBANGUN DISIPLIN DIRI

Penjelasan paling baik untuk filosofi mengenai bagaimana membangun disiplin diri adalah analogi. Disiplin diri itu seperti otot. Semakin Anda melatihnya, semakin kuat Anda. Semakin Anda tidak melatihnya, semakin lemah Anda.
Seperti halnya semua orang memunyai kekuatan otot yang berbeda, kita semua memiliki tingkat disiplin yang berbeda juga. Setiap orang memiliki disiplin diri -- jika Anda mampu menahan napas selama beberapa detik, itu berarti Anda memiliki disiplin diri. Namun begitu, tidak semua orang mengembangkan disiplin mereka pada tingkat yang sama.
Diperlukan otot untuk membangun otot. Maka dari itu, untuk membangun disiplin diri, kita memerlukan disiplin diri.
Cara untuk membangun disiplin diri analoginya sama dengan melakukan angkat beban untuk membangun otot. Ini berarti mengangkat beban sampai mendekati batas kemampuan/kekuatan. Perhatikan ketika Anda mengangkat beban, Anda mengangkat beban yang mampu Anda angkat. Anda memaksa otot-otot Anda sampai Anda tidak kuat lagi dan kemudian beristirahat.

MOTIVASI BERPRESTASI (Acheifment Motivation)

motivasi berprestasi adalah sebuah krentek hati yang harus di miliki oleh setiap orang sehingga perjalanan hidup lebih bermakna dan berisi 
terlebih bagi seorang yang mempunyai aktifitas sebagai penyedia jasa, seorang guru misalnya maka dia harus mempunyai motivasi berprestasi, sebuah pendidikan adalah sebuah mesin pencetak generasi yang akan datang dan dunia pun tidak akan sama seperti kala pendidik belajar, sehingga di butuhkan kreatifitas,inovasi, dan solusi, dan harus berani bersaing dengan yang lain dan bukan hanya seperti orang main judi.
 Guru sebagai seorang yang patut di gugu dan di tiru sedah sepantasnya memberi tauladan yang baik bagi para siswa, bukan hanya pada kepribadianya saja tetapisikap dan tindak tanduknya harus pula mencerminkan pribadi yang santun dan bermartabat. 
selain itu kepiawaian dalam menyampaikan materi ajar, menyusun rencana pengajaran, sampai merealisasikan program pengajarannya pun harus pandai sehingga dapat di katakan seorang yang berpresikat profesional. memang susah ketika di bayangkan ketika ingin menjadi guru yang profesional tetapi tak berat ketika semua itu di mulai dari sekarang dan di mulai dari yang kecil - kecil sehingga akan menjadi guru yang berprestasi.